Kontak Media
-
Maria Adityasari
Communication Specialist YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Email: maria.adityasari@ykan.or.id
Perempuan memegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam termasuk di sektor perikanan. Menyadari hal tersebut, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama mitra menggagas program penguatan peran perempuan dalam mendukung perikanan secara berkelanjutan. Pada awal Mei, YKAN menggelar seri “Lokakarya Peran Perempuan dalam Perikanan Skala Kecil”. Lokakarya ini digelar di empat lokasi, yaitu Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan; Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat; Kabupaten Buleleng, Bali; dan Kota Padang, Sumatra Barat. Lokakarya ini merupakan medium penyadartahuan tentang pentingnya pengakuan peranan perempuan, terutama di sektor perikanan tangkap.
Upaya penguatan peran perempuan dalam perikanan skala kecil ini diawali dengan survei yang dimulai sejak bulan Februari 2023. Survei ini menggunakan metode wawancara dengan melibatkan 450 responden yang terlibat dalam perikanan tangkap. Responden tersebut di antaranya adalah nelayan, istri nelayan, pengepul, dan para pekerja pengolah produk ikan. Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa perempuan memegang peranan penting dalam perikanan tangkap. Hal ini yang kemudian ditindaklanjuti dalam program pengarusutamaan gender dalam sektor perikanan skala kecil.
“Perempuan memegang peranan penting pada kegiatan penangkapan ikan. Peran perempuan dapat terlihat melalui pengaturan biaya operasional, pengadaan pasokan, dan keterlibatan dalam proses pemasaran dan pengolahan ikan. Untuk itu kami mendukung apa yang dilakukan oleh YKAN sebab berbicara mengenai perikanan berkelanjutan tanpa melibatkan perempuan adalah mustahil,” terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Putu Sumardiana.
“Lokakarya yang diadakan oleh YKAN ini merupakan kesempatan bagi kita semua untuk belajar lebih banyak tentang gender, kesetaraan, dan keadilan gender. Perempuan seharusnya masih bisa melakukan hal-hal lebih daripada hanya sebatas pekerjaan rumah tangga. Keluarga bergantung bukan hanya pada laki-laki, akan tetapi pada perempuan juga,” ujar Muhammad Ikhsan Larigau, Sekretaris Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menambahkan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima Muhammad Akbar. “Disadari atau tidak, peranan perempuan dalam setiap sisi kehidupan sangat berpengaruh. Kami berterima kasih kepada YKAN yang telah memberikan tambahan pengetahuan melalui lokakarya ini. Tanpa adanya peran perempuan, banyak pekerjaan laki-laki yang ternyata tidak bisa atau setidaknya terkendala untuk dilakukan,” kata Akbar.
Ketut Sukarta, nelayan di Desa Les, Buleleng, Bali, pun mengakui dengan adanya pendampingan ini memberi pemahaman lebih mengenai peranan laki-laki dan perempuan. “Saya berterima kasih pada YKAN, dari sini saya menjadi tahu betapa penting peran istri saya dalam pengelolaan rumah tangga nelayan.”
Made Anggarwati, istri Ketut Sukarta, membenarkan. “Di dalam rumah tangga, saya memang bertanggung jawab untuk mengelola keuangan dari hasil melaut suami dan selalu dilibatkan dalam setiap perencanaan untuk melaut. Saya membantu pembelian dan persiapan bekal seperti makanan dan bahan bakar. Setelah suami pulang melaut, saya juga membantu menjual ikan hasil tangkapan. Dengan adanya lokakarya ini, semakin membuka wawasan saya bahwa yang kami lakukan selama ini adalah hal yang benar. Mungkin selama ini orang lain berpikir bahwa saya terlalu dibebani karena terlibat dalam usaha suami. Tapi sebagai istri, sudah sewajarnya saya membantu suami,” kata Made.
Program pengarusutamaan gender merupakan bagian dari strategi dalam menjalankan misi konservasi YKAN. “Menanamkan kesetaraan dan inklusi adalah cara kami mendekati aspek yang paling berhubungan langsung dengan misi kami, yaitu konservasi dan ilmu pengetahuan. YKAN memiliki program Diversity, Equity, Inclusion and Justice (DEIJ) yang bertujuan menjangkau perempuan dalam mendukung perikanan secara berkelanjutan. Kami bekerja sama dengan para mitra untuk menerapkan mekanisme dalam memastikan perikanan berkelanjutan dan mewujudkan ekosistem laut yang sehat,” jelas Manajer Senior Perikanan Berkelanjutan YKAN Glaudy Perdanahardja.
Hasil dari survei dan lokakarya ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada para pengambil kebijakan serta masyarakat luas dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender di sektor perikanan skala kecil.
Tentang YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.