Pelatihan Penggalangan Dana untuk Mendukung Pengelolaan Berkelanjutan Kawasan Konservasi di Papua Barat Daya
Kontak Media
-
Adia Puja Pradana
Communications Specialist Ocean Program YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara
Email: adia.pradana@ykan.or.id
Guna mendukung pengelolaan kawasan konservasi perairan dan wilayah kelola MHA di Provinsi Papua Barat Daya yang efektif, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya melalui Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menggelar pelatihan tentang penggalangan dan pengelolaan dana yang berkelanjutan, di Sorong, Papua Barat Daya, 9-11 Januari 2024. Pelatihan ini merupakan rangkaian dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan pada 1-2 Desember 2023.
Pelatihan melibatkan masyarakat dan perwakilan Dewan Adat dari kampung-kampung yang berada di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Tambrauw. Para peserta berasal dari Distrik Misool Utara, Distrik Makbon, Distik Selemkai, Distrik Mega, Distrik Moraid (Maksegara), serta Distrik Werur.
Kampung-kampung tersebut tengah berupaya agar wilayah perairannya menjadi kawasan konservasi, termasuk sekitar 19.000 hektare wilayah kelola Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang tersebar di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw.
“Kami selaku pengelola wilayah kelola MHA sangat bersyukur dan berterima kasih karena diikutsertakan pada pelatihan ini. Kegiatan ini bisa menjadi motivasi dan pemicu bagi kami untuk mengelola kawasan konservasi. Materi pada pelatihan ini sangat penting dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan dan mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah kelola MHA,” ujar Ketua Unit Pengelola MHA Malaumkarta Torianus Kalami yang menjadi peserta pada pelatihan ini.
“Untuk mencapai target konservasi serta memiliki manfaat ekonomi di wilayah kelola MHA, diperlukan penganggaran yang tepat dan berkelanjutan dalam menjalankan rencana pengelolaannya. Penganggaran dapat membantu lembaga pengelola kawasan konservasi dan lembaga pengelola wilayah MHA untuk menjalankan fungsi monitoring, pendampingan, penyebarluasan informasi, pengendalian, serta peningkatan kapasitas masyarakat,” terang Manajer Senior Bentang Laut Kepala Burung YKAN Lukas Rumetna.
“Untuk mencapai target konservasi serta memiliki manfaat ekonomi di wilayah kelola MHA, diperlukan penganggaran yang tepat dan berkelanjutan dalam menjalankan rencana pengelolaannya. Penganggaran dapat membantu lembaga pengelola kawasan konservasi dan lembaga pengelola wilayah MHA untuk menjalankan fungsi monitoring, pendampingan, penyebarluasan informasi, pengendalian, serta peningkatan kapasitas masyarakat,” terang Manajer Senior Bentang Laut Kepala Burung YKAN Lukas Rumetna.
Lukas menambahkan, bahwa saat ini, lembaga pengelola masih sangat baru dan belum memiliki pendanaan yang memadai dan mandiri untuk menjalankan fungsi pengelolaan wilayah konservasi. Oleh sebab itu, YKAN mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas lembaga pengelola agar memiliki pengetahuan tentang bagaimana upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk memperoleh anggaran atau penggalangan dana (fundraising), guna mendukung pengelolaan kawasan konservasi dan wilayah MHA secara mandiri.
Tahapan pelatihan
Pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pengenalan dan pembahasan mengenai penggalangan dana, serta bimbingan teknis penggalangan dana. Para peserta mendapat pemaparan terkait penggalangan dana serta menyusun kerangka proposal dengan mengambil studi kasus sesuai dengan kondisi di wilayah setempat. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk merumuskan rangkaian program dan aktivitas serta membangun pemahaman mengenai penggalangan dana yang efektif dan tepat guna, termasuk tata cara menyampaikan dan mengusulkan program-program yang diajukan melalui proposal kepada calon donor.
“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lembaga pengelola kawasan konservasi dan pengelola wilayah MHA dapat mengenal pentingnya aspek penggalangan dana untuk keberlanjutan kelembagaan, mengidentifikasi jenis-jenis upaya penggalangan dana, menyusun strategi penggalangan dana, menyusun proposal, mempresentasikan proposal, serta menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan dana kepada donor. Fundraising sangat penting bagi lembaga atau organisasi sosial untuk mendukung jalannya program dan operasional lembaga pengelola,” kata Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN Ratih Loekito.
Tentang YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.