Siaran Pers

Ekspor Perdana Bumkam Tabyol: 11 Ton Kopra dari Raja Ampat Tembus Pasar Surabaya

Ekspor Perdana BUMKAM
Keterangan Foto Koordinasi antara YKAN dan Bumkam Tabyol sebelum pengiriman kopra ke Surabaya. © YKAN

Kontak Media

  • Adia Puja Pradana
    Communications Specialist Ocean Program YKAN
    Yayasan Konservasi Alam Nusantara
    Email: adia.pradana@ykan.or.id

Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam) Tabyol di Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, berhasil melakukan pengiriman kopra dalam jumlah besar ke Surabaya, Jawa Timur. Pengiriman yang dilakukan di Sorong, 6 November 2024, ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Bumkam Tabyol dalam skala besar, dengan total lebih dari 11 ton kopra hasil produksi masyarakat setempat.

Pengiriman kopra ini terwujud berkat kerja sama Bumkam Tabyol dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), serta dukungan dari Blue Action Fund (BAF).

Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (P2KP) Papua Barat Daya, Abner Basna, menyambut baik inisiatif dan inovasi yang dilakukan Bumkam Tabyol dan memberikan apresiasi atas langkah mereka dalam memperluas pasar kopra. Ia juga mengingatkan bahwa dalam dunia usaha, penting untuk menjaga produksi, kualitas, dan kontinuitas sebagai faktor yang selalu dipertimbangkan investor.

Keterangan Foto Proses loading muatan kopra ke kapal sebelum diangkut menuju Surabaya. © YKAN

"Potensi usaha kopra sangat besar di Papua Barat Daya, khususnya di Raja Ampat, Tambrauw, dan Sorong. Oleh karena itu, pemerintah akan selalu mendukung dan memfasilitasi usaha kecil menengah, termasuk melalui pertemuan dan diskusi bersama lembaga terkait untuk membahas tantangan dan peluang pengembangan usaha kelapa di wilayah Papua Barat Daya," jelas Abner.

Ketua Bumkam Tabyol, Abdul Saman Rumadaul, menyampaikan bahwa sebelumnya kopra hasil masyarakat hanya dijual kepada kapal-kapal kayu asal Bitung, Sulawesi Utara, dengan harga Rp8.000 per kilogram. Namun, dengan adanya kesempatan untuk mengirim kopra ke Surabaya mendorong pihaknya mencari pasar yang lebih luas dan potensial.

Abdul Saman juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah, YKAN, dan para mitra lainnya atas dukungan dan bimbingan yang diberikan. Sebab, menurut Abdul Saman, dukungan tersebut telah membuka peluang bagi Bumkam Tabyol untuk bekerja sama dengan pengusaha di luar Papua.

“Kami berharap ke depan bisa menembus pasar internasional, mengingat Papua yang dekat dengan beberapa negara lain, dan komoditas kelapa di Papua sangat tinggi,” ujarnya.

Senior Manager Bentang Laut Kepala Burung YKAN, Awaludinnoer, menegaskan komitmen YKAN dalam mendukung masyarakat setempat untuk mengembangkan produk kelapa menjadi bernilai ekonomis. Menurutnya, semua bagian dari kelapa memiliki potensi penghasilan, mulai dari buah, tempurung, hingga sabut.

"Ke depannya, YKAN berencana mendampingi masyarakat dalam pengelolaan produk kelapa dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses pasar. Hal ini tentunya tidak dapat terwujud tanpa peran dan dukungan para mitra, baik dari pemerintah maupun masyarakat," terang Awaludinnoer. "Kami berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dapat terus memfasilitasi dan mendukung masyarakat dalam mengembangkan usaha di bidang pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat."

Dukungan Finansial untuk Peningkatan Penghidupan Masyarakat

Bentang Laut Kepala Burung (BLKB), Papua Barat Daya, merupakan pusat keanekaragaman hayati global, rumah bagi lebih dari 600 spesies koral dan hampir 2.000 spesies ikan terumbu. Kekayaan bawah laut tersebut seiring dengan ketergantungan penghidupan masyarakat pada hasil laut dan ekosistem pesisir.

Melalui dukungan BAF, YKAN mengimplementasikan program bertajuk: "Melindungi Keanekaragaman Hayati Laut yang Signifikan secara Global di Bentang Laut Kepala Burung Papua, Indonesia: Pembentukan dan Integrasi Kawasan Konservasi Perairan, Pengelolaan Perikanan Skala Kecil, dan Peningkatan Penghidupan Masyarakat."

Keterangan Foto Koordinasi antara YKAN dan Bumkam Tabyol sebelum pengiriman kopra ke Surabaya. © YKAN

Bentuk implementasi dalam rangka memperbaiki penghidupan masyarakat adalah dengan pemberian hibah pendanaan kepada kelompok-kelompok masyarakat, baik kelompok usaha maupun kegiatan konservasi keanekaragaman hayati di tiga kabupaten di BLKB, yaitu Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Tambrauw.

"Dukungan finansial ini untuk mendukung kelompok-kelompok usaha dan kegiatan konservasi lokal, termasuk nelayan, masyarakat adat, Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam), kelompok pemuda, perempuan, masyarakat pengawas, dan lainnya," ujar Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman.

Ilman juga berharap, dukungan finansial ini dapat meningkatkan kapasitas ekonomi dan penghidupan masyarakat di kawasan BLKB. "Lebih dari 350 ribu orang menggantungkan penghidupannya kepada wilayah yang juga sedang berkembang cepat menjadi destinasi pariwisata dan telah turut menyokong ekonomi nasional melalui pendapatan pariwisata ini," tutup Ilman.

Tentang YKAN

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.