Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) sangat bangga dengan penganugerahan Penghargaan Oak Leaf 2023 kepada Bapak George Santosa Tahija, anggota Komite Penasehat kami. Penghargaan Oak Leaf merupakan penghargaan tertinggi dari organisasi global The Nature Conservancy (TNC). Penghargaan Oak Leaf ini pertama kali diberikan pada pertengahan tahun 1960an, menjadikannya sebagai program penghargaan TNC yang berlangsung paling lama.
Di tahun 2023 ini, penghargaan diberikan kepada beberapa pemimpin relawan yang mendukung program konservasi daratan dan perairan, kesehatan perempuan, kepemimpinan, mata pencaharian dan pendidikan di Kenya, Tanzania, Zambia, Afrika Selatan dan Gabon. Selain itu penghargaan juga diberikan kepada mereka yang membangun dan mendukung program konservasi dari awal di India, Indonesia dan Tiongkok, serta yang mendukung inisiatif komunikasi dan sejarah lisan para pegiat konservasi dari Maine hingga Texas.
Baca juga: Kelola Hutan Berkelanjutan Demi Bumi Tetap Nyaman
Sebagai anggota pendiri Yayasan Tahija, Pak George, begitu beliau akrab dipanggil, telah lama malang melintang di dunia filantropi termasuk konservasi alam di Indonesia. Pak George telah menjabat sebagai pemimpin relawan sejak TNC memulai program konservasinya di Indonesia pada tahun 1991. Di tingkat Asia Pasifik, Pak George menjabat sebagai anggota Dewan Asia Pasifik TNC sejak tahun 2010.
Pada tahun 2014, beliau mendirikan YKAN yang merupakan mitra utama TNC di Indonesia. Beliau kemudian menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina YKAN sampai 2020. Pak George masih aktif mendukung YKAN sebagai anggota Komite Penasihat sampai saat ini.
Setiap sumbangsih pemikiran, ide dan pendanaan yang diberikan Pak George berkontribusi besar bukan hanya pada penguatan upaya pelestarian alam tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu dukungan yang beliau berikan, melalui Yayasan Tahija, adalah untuk program rumput laut berkelanjutan yang merupakan program kerja sama YKAN dengan Pemerintah Nusa Tenggara Timur.
Melalui kontribusi beliau, program ini mampu merintis diadopsinya budidaya rumput laut berkelanjutan di 2 desa yang kemudian direplikasi di 10 desa lainnya. Melalui pelaksanaan program ini, ekosistem pesisir terlindungi dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Penghargaan ini menguatkan Pak George sebagai sosok pemimpin inspiratif dalam upaya pelestarian alam di Indonesia #untukIndoensiaLestari. Semoga, komitmen Pak George mendukung upaya konservasi alam dapat menginspirasi semakin banyak pihak untuk bekerja sama membangun kehidupan yang lebih baik bagi manusia dan planet ini.
Baca ini selanjutnya
Pentingnya Restorasi di Tengah Laju Kerusakan Mangrove
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengembangkan analisis multi-temporal mangrove dan tambak untuk mengatasi kerusakan mangrove.
Kelompok Setia Usaha dan Budi Daya Rumput Laut – Rekoneksi antara Alam dan Manusia
Bagi warga Desa Oelolot, budi daya rumput laut menjadi mata pencaharian utama dan berhasil meningkatkan perekonomian warga.
Peta Punan Batu Raih Posisi Ketiga Favorit di Ajang Konferensi GIS
Tim Conservation Planning dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) berhasil meraih posisi ketiga untuk kategori People’s Choice Award dalam konferensi geospasial terbesar ESRI.