Buka sasi kapatcol
Keterangan Foto Upacara adat buka sasi di Kapatcol. © Adia Puja Pradana/YKAN

Perspektif

Lintas Generasi Menjaga Tradisi Sasi

Yolanda Kacili mendapatkan dispensasi selama sepekan dari tempatnya bekerja, khusus untuk mengikuti kegiatan buka sasi di kampungnya. Bagi masyarakat Kampung Kapatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, buka sasi memang menjadi perhelatan yang patut dirayakan bersama. Tak ayal, banyak perantau dari Kapatcol menyempatkan pulang kampung menjelang buka sasi dilaksanakan.

Baca juga: Pemonitoran RIL-C Sebagai Bekal untuk KPH se-Kalimantan Timur

Sasi merupakan salah satu tradisi leluhur yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Kapatcol. Tradisi ini pun diwariskan lintas generasi. Sejak 2008 hingga sekarang, hak pengelolaan sasi laut di Kapatcol dipegang oleh kelompok sasi perempuan Waifuna. Kelompok Waifuna atau yang dalam bahasa setempat berarti berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, saat ini dipimpin oleh ibu Almina Kacili menggantikan Ibu Betsina Hay yang telah tutup usia pada tahun 2013.

Mama amina bersama pemuka agama buka sasi
Keterangan Foto Upacara Pembukaan Sasi oleh pemuka agama dan kelompok Waifuna di Kampung Kapatcol. Tradisi ini diwariskan lintas generasi untuk menjaga kelestarian sumber daya alam dan menghormati warisan leluhur. © Adia Puja Pradana/YKAN

“Setelah Mama Betsina (Betsina Hay) meninggal, saya yang terpilih untuk meneruskan tradisi sasi melalui kelompok Waifuna. Ke depan, harapannya anak-anak muda yang akan meneruskan kelompok Waifuna, agar tradisi sasi tidak hilang untuk generasi-generasi mendatang. Terlebih, anak-anak muda di Kapatcol saat ini telah mengerti tentang pentingnya sasi,” ujar ibu Almina Kacili.

Kelompok Waifuna terdiri dari para perempuan yang umumnya berstatus ibu rumah tangga berusia di atas 30 tahun. Meski begitu, ada beberapa anggota muda yang tergabung di dalam kelompok Waifuna. Yolanda Kacili salah satunya. Meski usianya baru menginjak 23 tahun, Yolanda sudah didapuk untuk menjadi generasi penerus kelompok Waifuna.

Di usianya yang belia, Yolanda sudah memahami pentingnya menjaga tradisi sasi. Menurutnya, jika tidak ada sasi, sumber daya laut rentan habis dan rusak karena masyarakat bisa mengambilnya setiap saat. Oleh karena itu, Yolanda berharap, tradisi sasi ini dapat dilanjutkan oleh generasi muda di Kapatcol, termasuk dirinya.

 

Keterangan Foto Beberapa anggota muda yang tergabung di dalam kelompok Waifuna. © Adia Puja Pradana/YKAN

“Pertama kali melakukan molo (menyelam dalam bahasa setempat) pada 2010, saya langsung tertarik dengan keindahan bawah laut. Sangat disayangkan jika keindahan bawah laut itu rusak akibat penangkapan hasil laut yang tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, saya bergabung dengan kelompok Waifuna untuk menjadi bagian dari penjaga lautan,” kata Yolanda.

Kecintaan Yolanda terhadap lautan memang bukan sekadar jargon. Selain piawai menyelam, Yolanda pun kerap mengajak perempuan-perempuan muda di Kapatcol untuk turut serta mengelola sasi. Dia meyakini, keterlibatan generasi muda dapat menjadikan tradisi sasi laut terus hidup, sehingga keindahan dan kekayaan laut dapat terus dilestarikan.

Selain Yolanda, tongkat estafet kelompok Waifuna pun berada di tangan Yonance Kacili. Meski usianya lebih muda satu tahun dibandingkan Yolanda, Yonance memiliki semangat yang sama besarnya untuk meneruskan kiprah kelompok Waifuna dalam melestarikan tradisi sasi. Cita-cita Yonance pun serupa dengan Yolanda, yakni ingin keindahan lautan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

buka sai kapatcol
Keterangan Foto Upacara buka sasi kelompok Waifuna di Kampung Kapatcol. © Adia Puja Pradana/YKAN

“Suatu saat mama-mama Waifuna sudah tidak mampu menjalankan sasi, maka generasi-generasi muda seperti kitalah yang seharusnya meneruskan. Jika kita sudah tua nanti, maka harus ada lagi generasi pengganti. Dengan begitu, tradisi sasi tetap berjalan di kampung Kapatcol,” terang Yonance.

Kesadaran dan keinginan para generasi muda ini mendapat dukungan dari para mama anggota kelompok Waifuna sekaligus para tetua di kampung Kapatcol. Mereka boleh sedikit bernapas lega melihat semangat anak muda dalam menjaga tradisi sasi yang tercermin melalui Yolanda dan Yonance. Belum lagi melihat anak-anak kecil di Kapatcol yang menggempita setiap perhelatan buka sasi dilaksanakan.

Keterangan Foto Kelempok Waifuna memperlihatkan hasil tangkapan laut yang dilindungi melalui tradisi sasi. © Adia Puja Pradana/YKAN

Sebab, melalui sasi, mereka tidak sekadar menjaga alam, melainkan juga menjaga tradisi leluhur.