WAKATOBI

Perspektif

Imbas positif dari 741 hektare Mangrove di Teluk Semanting

Hutan mangrove merupakan benteng alami yang melindungi kawasan pesisir dari erosi, abrasi, dan serangan gelombang besar. Selain itu, kawasan hutan mangrove juga membantu manusia dalam penyediaan air bersih dan udara yang segar. Inilah yang dirasakan oleh masyarakat di Kampung Teluk Semanting, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Baca juga: Keanekaragaman Burung dan Reptilia Terkini di Suaka Margasatwa Muara Angke

Sebelumnya, masyarakat Kampung Teluk Semanting kerap merambah hutan mangrove di sekitar kampung mereka untuk dijadikan petak budi daya tambak tradisional. Namun, seiring dengan berbagai musibah yang timbul akibat degradasi hutan mangrove, mereka sepakat untuk merestorasi kawasan hutan mangrove tersebut.

Dulunya Perambah Mangrove, sekarang...? Kawasan ekowisata mangrove di Kampung Teluk Semanting ini mempunyai luas sekitar 750 hektare. Pengunjung bisa menikmati hamparan mangrove yang asri sekaligus belajar mengenai ekosistem mangrove.

Pada 2017, pemerintah Kampung Teluk Semanting menerbitkan aturan mengenai penetapan kawasan hutan mangrove seluas 741 hektare. Di tahun yang sama, masyarakat bahu-membahu menanam sekitar 2.500 bibit mangrove. Penanaman terus dilakukan setiap tahun untuk meningkatkan tingkat kerapatan. Hingga kini, sekitar 37.000 bibit sudah ditanam di kawasan hutang mangrove Kampung Teluk Semanting.

Bukan hanya mendatangkan manfaat dari sisi ekologis, hutan mangrove yang berhasil direstorasi pun mendatangkan manfaat dari sisi ekonomi. Seiring dengan dibentuknya Tim Pengelola Mangrove Kampung Teluk Semanting, hutan mangrove pun dimanfaatkan menjadi kawasan ekowisata.

Secara swadaya dengan dukungan dari berbagai pihak, Tim Pengelola Mangrove Kampung Teluk Semanting membuat infrastruktur serta sarana dan prasarana untuk mewujudkan ekowisata hutan mangrove. Hingga akhirnya, kawasan ekowisata ini diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Berau pada 3 Mei 2023.

Sebagai salah satu ekosistem terpenting pada kawasan pesisir, hutan mangrove pun menjadi habitat bagi berbagai biota laut dan darat. Ekowisata mangrove berkelanjutan ini dapat meningkatkan biomasa ikan dan kepiting, serta mendukung pelestarian bekantan yang merupakan satwa endemik di Pulau Kalimantan.

Kini, masyarakat semakin menyadari bahwa kawasan mangrove sangat berdampak penting terhadap pertahanan permukiman mereka.