Sebagai pemimpin masa depan, kaum pemuda di manapun mereka berada memegang kunci utama keharmonisan alam dan kehidupan dimasa kini dan mendatang. Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) lewat program B.A.S.I.C (Become A Steward in Conservation) melibatkan secara sukarela siswa-siswi Sekolah Menengah Atas untuk meningkatkan kepedulian terhadap konservasi alam dan belajar untuk menyampaikan pesan-pesan konservasi pada publik lewat cara kreatif.
Baca juga: YKAN Manfaatkan Kurikulum Merdeka sebagai Sarana Edukasi Ekosistem Mangrove untuk Murid SD di OKI
Program 5 hari ini dilakukan secara holistik meliputi penyampaian materi di kelas, kunjungan ke Suaka Margasatwa Muara Angke, lokasi stan YKAN di mal, yang diselingi dengan diskusi kelompok bersama para saintis. Bekal pengalaman dan pengetahuan ini diharapkan akan terus bertumbuh mewujudkan aksi nyata secara bersama untuk upaya konservasi #UntukIndonesiaLestari.
Baca ini selanjutnya
Upaya Pelestarian Kakap dan Kerapu Secara Berkelanjutan
Para mitra yang tergabung dalam FIP pun semakin sadar dan mematuhi persyaratan yang diterapkan dalam FIP, misalnya menurunkan tangkapan ikan juvenil sampai setidaknya 5 persen.
Berdongeng untuk Kelestarian Orang Utan
Orangutan akrab disapa sebagai petani hutan karena tanpa lelah dan tidak pamrih, setiap hari ia selalu menyemai biji-bijian yang nanti disebut tajuk-tajuk pohon (pohon-pohon baru).
“Joom Jak Sasi”, Cara Aduwei Jaga Laut Lestari
Kampung Aduwei di Distrik Misool Utara, Raja Ampat, Papua Barat, salah satu daerah yang melestarikan tradisi sasi. Sasi berarti larangan mengambil sumber daya alam eksploitasi berlebihan.