Musibah tidak bisa dihindari datangnya, begitu pun yang terjadi pada Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau. Jumat, 20 September 2024 pukul 16.30 WITA menjadi hari yang kelabu bagi warga RT 01 di Kampung Long Beliu. Api dari korsleting listrik dengan tambahan angin kencang di sore hari tersebut dengan cepat menyambar rumah yang dihuni 9 Kepala Keluarga. Akibatnya 34 orang (20 laki-laki dan 14 perempuan) terpaksa mengungsi.
Baca juga: Peran masyarakat Teluk Pambang menjaga ekosistem mangrove terluas di Pulau Bengkalis
Kebakaran ini menyebakan rumah warga luluh lantak, dan padamnya akses listrik di area sekitar kampung akibat terputusnya kabel listrik. Korban kebakaran pun harus tinggal di rumah kerabat terdekat. Atas kejadian tak terduga ini, Pemerintah Kampung bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kampung Long Beliu terus melakukan upaya pemulihan. Mereka baku tolong dalam mengelola bantuan pascakebakaran. Koordinasi parapihak terus berjalan untuk memastikan para korban terdampak mendapatkan pemenuhan hak, baik terkait dengan layanan dasar dan perlindungan.
Kampung Long Beliu adalah salah satu area kerja Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Lokasi kampung juga bersandingan dengan wilayah kerja Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Alam PT Wana Bakti Persada Utam (WBPU). PT WBPU adalah salah satu mitra kerja YKAN yang melakukan praktik pengelolaan hutan lestari dan ikut meningkatkan kehidupan masyarakat yang berada di wilayah kerjanya.
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, YKAN bersama PT WBPU berkomitmen dan ikut serta dalam mendukung pemulihan pascakebakaran di kampung ini. Dukungan tersebut berupa bantuan kemanusiaan dalam bentuk 30 selimut, 30 handuk, 246 vitamin, obat-obatan, dan minyak kayu putih, kabel listrik sepanjang 100 meter untuk mendukung pemulihan akses listrik, 11 tas sekolah, 11 paket buku tulis, 18 sarung, 16 paket pakaian dalam pria, dan 10 paket pakaian dalam wanita.
YKAN dan PT WBPU juga mendukung upaya pemerintah kampung dalam pemulihan infrastruktur. Guyubnya Kampung Long Beliu, terlihat dalam rencana warga yang bergotong royong dan berbagi sumber daya dalam pembangunan rumah seluruh keluarga terdampak. Persatuan warga juga dilakukan untuk pemasangan instalasi listrik agar dapat segera berfungsi dan diakses kembali oleh masyarakat. Bersama pemerintah kampung dan masyarakat, YKAN dan PT WBPU mensinergikan upaya bersama agar perencanaan pemulihan dapat diimplementasikan dengan baik.
Kolaborasi multipihak, upaya tanggap darurat, penyusunan rencana pemulihan, dan optimalisasi modal sosial merupakan bukti pentingnya kesiapsiagaan bencana di tingkat kampung. Pembelajaran dari musibah kebakaran ini, mempersiapkan para pihak menuju masyarakat yang mandiri dan tangguh (resiliensi).