Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan
Luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta kilometer persegi. Sebanyak 3,25 juta kilometer persegi merupakan lautan, dengan luas 2,55 juta kilometer perseginya merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Luasan ZEE ini dibagi menjadi 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang memiliki karakteristik tersendiri, baik ekologi, sumber daya, infrastruktur, kapasitas sumber daya manusia, termasuk industrinya. Kondisi perairan Indonesia di semua WPP yang beriklim tropis terkenal kaya dengan jenis ikan laut bernilai ekonomi penting.
Mendorong Sertifikasi dan Ecolabeling
Berdasarkan data kajian dalam 5 tahun terakhir, banyak spesies perikanan dasar laut dalam saat ini berada di bawah titik lestari. Faktor utama penyebabnya adalah pemanfaatan ikan yang melebihi batas lestarinya.
Crew-Operated Data Recording System (CODRS)
Tantangan pengelolaan perikanan adalah minimnya informasi mengenai stok perikanan. Seringkali kita tidak mengetahui jenis ikan apa, di mana, dan berapa banyak yang ditangkap. YKAN menggunakan metode CODRS untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
FishFace
Aplikasi identifikasi gambar bernama FishFace menjadi sebuah terobosan yang memungkinkan nelayan mengidentifikasi dan melacak tangkapan mereka dengan menggunakan teknologi seluler.
Walaupun WPP Indonesia terkenal kaya akan jenis ikan laut bernilai ekonomi penting, penangkapan ikan bernilai tinggi seperti kakap, tuna, kerapu, dan spesies terkait lainnya yang dilakukan secara berlebihan menyebabkan penurunan spesies tersebut. Oleh karena itu, pengelolaan strategi pemanenan ikan di WPPNRI dan pengelolaan yang dilakukan berbasis masyarakat di area perikanan tradisional amatlah penting, agar sumber daya perikanan ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.