Shrimp-Carbon Aquaculture
Apa itu SECURE?
Quote
Target Program 2025
-
Percontohan tambak dengan model SECURE seluas 100 hektare sukses.
-
Minimal 50 dari 100 hektare tambak terestorasi kembali menjadi mangrove.
-
Maksimal 20 dari 100 hektare tambak udang terkelola dengan berkelanjutan.
-
3 tambak berhasil mendapatkan sertifikasi IndoGAP dan memenuhi standard internasional untuk praktik budidaya yang berkelanjutan.
-
Pemerintah Kabupaten Berau mengadopsi model SECURE untuk diimplementasi di Kabupaten Berau.
Target 2030
-
Akuakultur dengan Pendekatan Ekosistem (ADPE) seluas 11.000 hektare telah terimplementasi.
-
44.000 hektare mangrove terlindungi secara berkelanjutan.
-
Kesejahteraan dari 6 desa meningkat.
Capaian
-
5 Desa
Terdapat di lima desa di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
-
228 Ha
Total 228 hektare tambak dikelola dengan pendekatan SECURE.
-
22
Sebanyak 22 tambak telah menggunakan pendekatan SECURE.
-
87 Ha
Terdapat 87 hektare kawasan restorasi mangrove.
Latar belakang
Kenapa Mangrove?
Mangrove adalah hutan tropis yang luar biasa, tumbuh di perbatasan daratan dan lautan, serta memiliki fungsi ekologis yang besar baik bagi manusia maupun lingkungan alam.
Mangrove memberikan kontribusi besar terhadap penyimpanan karbon yang bisa 3-5 kali lebih banyak dari hutan hujan tropis.
Indonesia memiliki ekosistem mangrove terbesar di dunia dengan luas mencapai 3,3 juta hektare (Peta Mangrove Nasional 2021). Luasan tersebut merupakan 23% dari total mangrove dunia. Namun mangrove indonesia menghilang lebih cepat dari hutan tropis, dengan laju sekitar 5.000-10.000 hektare per tahun.
Budidaya Tambak Udang Tradisional
Dari sekian banyak faktor, praktik budidaya tambak udang menjadi kontributor utama pengurangan ekosistem mangrove global. Sebagian besar tambak udang adalah tambak ekstensif dengan produktivitas rendah yang dikonversi dari lahan mangrove.
Udang windu dari sektor perikanan budidaya adalah komoditas perikanan dengan tingkat pertumbuhan yang paling cepat. Memiliki nilai perdagangan global yang meliputi 15% dari total nilai perdagangan perikanan internasional.
Oleh sebab itu Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan volume ekspor hingga 250% pada tahun 2024. Langkah ini dapat membantu ekonomi lokal dan nasional.
Hal ini telah mendorong banyak pihak untuk mencari berbagai cara serta strategi agar dapat meminimalkan dampak negatif, daripada hanya melarang praktik budidaya.
Strategi SECURE
Budidaya berbasis Lingkungan
Jalan tengah tersedia melalui pendekatan budidaya tambak berbasis lingkungan, menawarkan peluang besar untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk, serta memungkinkan penetrasi pasar yang lebih luas.
SECURE adalah pendekatan untuk meningkatkan ketahanan pesisir dengan mengembalikan 50-80% lahan tambak menjadi mangrove alami. Sisa area dapat digunakan untuk kegiatan budidaya dengan praktik pengelolaan budidaya yang lebih baik serta ramah lingkungan demi meningkatkan produksi.
Upaya ini penting karena ekosistem mangrove yang sehat mendukung produktivitas perikanan, memberikan sumber pendapatan, perlindungan, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan sosial, juga pelestarian lingkungan.
Jika kawasan pesisir dikelola secara terpadu, akan tercipta keseimbangan antara kesejahteraan masyarakat pembudidaya dan konservasi ekosistem mangrove.
YKAN bekerja sama dengan para mitra untuk selalu mendukung pemerintah dalam pengelolaan wilayah perairan Indonesia secara berkelanjutan termasuk mangrove. Upaya pelestarian laut dan pesisir memerlukan kolaborasi semua pihak melalui bermacam medium.
Secara umum tambak SECURE dibagi menjadi dua petak:
- Petak Pembesaran Udang yang berfungsi sebagai tempat utama budidaya udang.
- Petak Restorasi Mangrove yang menjadi tempat restorasi ekosistem mangrove secara alami. Pada sekeliling sisi petak terdapat caren yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan bandeng.
Pada beberapa tambak SECURE lainnya, terdapat Petak Perawatan Bibit Udang dan Tempat Penampungan Air Tambak.