Mitra Konservasi

Wilayah pesisir Semarang mempunyai nilai ekologis dan sosio-ekonomi bagi Jawa Tengah. Untuk melindungi kawasan penting ini dari risiko, kami mendorong budidaya perikanan berkelanjutan dan restorasi ekosistem bakau.

Kemitraan ini mengimplementasikan Kebijakan Konservasi Hutan (FCP) melalui Desa Makmur Peduli Api. Pendekatan SIGAP diusulkan untuk memperkuat masyarakat terkait kebakaran hutan dan ketergantungannya.

Perayaan ulang tahun Virtual Run memperoleh 7000+ peserta, dengan setiap kilometer berkontribusi terhadap penanaman pohon buah-buahan di Desa Antutan, mendukung agroforestri dan ketahanan pangan desa tersebut.

Program MERA mengalokasikan $1,8 juta untuk perlindungan dan restorasi mangrove, serta pembangunan jalan selebar 237 meter di pusat pendidikan di Muara Angke, telah dibangun sejak tahun 2021.

Riau, dengan wilayah lautan dan hutan bakau terluas di Indonesia, menjadi fokus kami dalam solusi perubahan iklim mengintegrasikan pengurangan risiko, pelestarian keanekaragaman hayati, dan penghidupan berkelanjutan.

"Menghubungkan Nelayan Skala Kecil Indonesia untuk Keberlanjutan" adalah sebuah proyek untuk mengembangkan program pengelolaan perikanan berkelanjutan dengan teknologi, membantu nelayan menangkap ikan dengan AI.

Desa Kulati, memiliki potensi besar untuk proyek pemantauan dan konservasi penyu. Kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat dan mengembangkan pemantauan berbasis masyarakat terhadap habitat pesisir.

Gunung Muria habitat bagi beberapa flora dan fauna langka, kaya akan air dan tanah. Kajian wilayah kami berguna dalam mengembangkan rencana pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem bersama pemangku kepentingan setempat.

MERA, yang dibentuk pada tahun 2018, menyatukan pemerintah, akademisi, lembaga, sektor swasta, dan LSM restorasi mangrove di Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Riau.

Desa Merabu memiliki hutan seluas 8.245 ha yang dipenuhi keajaiban alam seperti danau alami dan gua kehidupan manusia purba. Kami mendukung komitmen penduduk setempat mencapai keberlanjutan kehidupan melalui ekowisata.

Wakatobi terkenal dengan lautan dan pesisir pantainya yang menakjubkan. Untuk menjaga keindahan dan kesehatan pulau-pulau tersebut, kami mengusulkan program pengelolaan pesisir terpadu dengan pendekatan SIGAP.

Riau memiliki 76.601 hektare hutan bakau yang siap direstorasi. Proyek kami memastikan restorasi dan perlindungan hutan bakau dalam waktu 3 tahun, memperbaiki fungsi alami ekosistem.

Mangrove Teluk Jakarta penting bagi satwa liar dan perlindungan kota. Kami memperkuat Suaka Margasatwa Muara Angke melalui upaya pengurangan risiko, pelestarian keanekaragaman hayati, dan peningkatan penghidupan.

Masyarakat Desa Kulati mempunyai peran besar dalam perlindungan ekosistem laut. Melalui program pengelolaan sampah, kami bertujuan untuk mendukung kemandirian desa serta menjaga kelestarian lingkungan.

Taman Nasional Wakatobi berkembang di bidang pariwisata. Penelitian di Desa Kulati akan membantu menentukan strategi pengelolaan sampah pesisir yang tepat, untuk mendukung kepulauan tersebut mencapai kemandirian ekonomi.

Lahan gambut Bukit Kiras memiliki kawasan kaya keanekaragaman hayati, menjadi rumah bagi 21 spesies yang dilindungi. Melalui kemitraan ini, kami menerapkan rencana kolaboratif melindungi kawasan NKT seluas 2.330 hektar.

Sungai Cisadane salah satu prioritas nasional Indonesia, karena mempunyai peran besar di Jabar dan Banten. Program kami memastikan perlindungan, pemulihan daerah aliran sungai dengan pengelolaan terpadu dan Dana air.

Semenanjung Kampar memiliki lahan gambut dengan kedalaman lebih dari 3 meter, rentan terhadap kebakaran dan degradasi. YKAN melakukan kajian ekosistem gambut untuk mengembangkan rencana pengelolaan lanskap terpadu.

Budidaya perairan penting bagi perekonomian Berau, karena wilayah pesisir yang luas. Kami bertujuan mengintegrasikan restorasi mangrove dan budidaya udang berkelanjutan untuk ketahanan Teluk Semanting dan Pegat Batumbuk.

Budidaya rumput laut merupakan komoditas andalan di Nusa Tenggara Timur. Dengan menerapkan praktik budidaya rumput laut yang berkelanjutan, kami meningkatkan perekonomian Desa Tasilo dan kelestarian ekosistem pesisir.

Mangrove sangat berharga bagi kesehatan ekosistem dan akan mendukung penghidupan berbasis mangrove. Program kami berfokus pada penghidupan masyarakat Berau melalui ekowisata dan budidaya perikanan yang berkelanjutan.

Ekosistem mangrove sehat menyediakan mata pencaharian melalui ekowisata dan budidaya perikanan yang berkelanjutan. Kami bertujuan menyeimbangkan konservasi dan mendorong penggunaan sumber daya pesisir berkelanjutan.

Budidaya rumput laut telah menjadi praktik umum di Indonesia sejak tahun 1990an. Proyek kami berfokus pada membangun keberlanjutan dan kesejahteraan produksi rumput laut dan mendukung perekonomian lokal.

"Adopt a Tree" merupakan sebuah kolaborasi yang mengajak pengguna untuk menyumbang donasi untuk reboisasi, mendukung kesejahteraan lokal di Kalimantan Timur serta mempromosikan inisiatif kesadaran lingkungan.

MERA didirikan untuk memperkuat perlindungan dan restorasi mangrove di Indonesia. Berkat dukungan yang diberikan, trotoar sepanjang 237 meter di Jakarta dibangun untuk Pusat Pendidikan SMMA.

Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki lahan gambut dengan hutan mangrove yang luas. Untuk kelestarian wilayah ini, kami mendorong solusi iklim alami, seperti konservasi mangrove dan peningkatan penghidupan masyarakat.

Kampanye "The Power of Clothing" meluncurkan produk pakaian poliester 100% daur ulang dengan tampilan "Mode Keberlanjutan" yang hijau, dengan setiap pembelian disumbangkan untuk program pengurangan limbah laut.

Melalui kampanye “Keep Our Ocean Amazing” yang terkait dengan “Avatar: The Way of Water,” kami berkolaborasi untuk melindungi 10 spesies laut yang terkait dengan Pandora, tujuh di antaranya dapat ditemukan di Indonesia.