Kampung Merasa, Long Lanuk dan Suaran adalah rumah bagi masyarakat adat Dayak yang memulai penanaman kakao di awal tahun 80-an. Selain berkomitmen dalam melindungi 15.000 ha hutan alam di bawah skema perhutanan sosial, praktik wanatani kakao yang dilakukan masyarakat juga berkontribusi terhadap peningkatan lebih dari 300 ha tutupan hutan.

Pengembangan komoditas lestari melalui strategi Konservasi Hutan oleh Masyarakat dari YKAN membantu petani kakao dalam peningkatan kualitas dan nilai jualnya hasil kebun mereka. YKAN mendorong pengembangan biji kakao, khususnya kakao fermentasi, karena faktor keseimbangan ekologi, harga yang baik bagi petani, dan keberlanjutan. Kakao fermentasi dengan kualitas yang bagus akan dihasilkan jika kebun kakao berada di sekitar hutan yang masih terjaga.
Biji kakao fermentasi kering Merasa memiliki rasa buah-buahan, jeruk, madu, dan sedikit kacang. Biji kakao lolos seleksi menuju nominasi Cacao Excellent Award 2021 Paris. Selain memasok kakao kering untuk sejumlah merek pengrajin cokelat Indonesia, mereka juga membuat sendiri cokelat batangan dan minuman cokelat khas Kampung Merasa.
Dengarkan Life Music di kanal musik pilihanmu!
Saatnya mengembalikan royalti kepada Sang Musisi.